Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Diairport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
"Apa kabar?" raka menyapa.
"Baik… ngg.., apakah kamu sudah
menemukan rusukmu yang hilang?" tanya dara
"Belum".jawab raka dingin
"Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalaukamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah."
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”
Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Daramengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadarbahwa sakit itu adalah karena Dara, tulangrusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya diapatahkan.
“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”
Friday, June 17, 2011
cerpen - tulang rusuk yang hilang bag 2 by fallon (terima kasih hujan)
Label:
inspirasiku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment