Clarissa terhenyak setelah hampir setengah jamIa menumpahkan kesedihannya. tiba-tiba Iatersadar, Ia telah melakukan kesalahan besar. hari ini adalah hari Ulang Tahun Steven yang ke-20, bertepatan dengan hari jadi kasih mereka yang genap 4 tahun. Clarissa berlari keluar dan memacu mobilnya kencang menuju rumah Steven.
Ketika sampai alangkah terkejutnya Ia mendapatirumah Steven ramai dikunjungi orang.
Dadanya berdegup kencang saat memasuki halaman rumah Steven. bendera kuning terlihat menghiasi pagar rumah Steven.
Ia hanya dapat bertanya-tanya dalam hati siapakah keluarga Steven yang telah berpulang.
Saat berada didepan pintu rumah Steven.
tiba-tiba Clarissa d tubruk sesosok gadis kecilyang bercucuran air mata. "Kak Rissaaaaa...., Mama baru mau telepon Kak Rissa" ujar gadis kecil itu pilu. Ia menumpahkan air matanya dipelukan Clarissa. puluhan pasang matamenatapnya. Ia masih terheran-heran sambil mencoba menenangkan Shasha adik dari mantan kekasihnya Steven.
"Sha... ada apa?? siapa yang meninggal???, manaKak Steven??" Clarissa memeluk tubuh Shasha erat. gadis kecil itu masih tampak kesulitan berbicara. dengan terisak-isak Ia menarik tangan Clarissa perlahan menuju ruangkeluarga.
Sungguh sebuah pemandangan yang tidak ingin dilihatnya. Kedua orang tua Steven tampak menghampiri Clarissa yang terduduk lemas.
Wajah tenang Steven dibalut kain kafan. tubuhnya ditempatkan disebuah peti yang terletak tepat dihadapannya.
Clarissa tak dapat berkata-kata. tiba-tiba semuanya gelap.
Ia hanya dapat mendengar jeritan Shasha dan Tante Vio, Ibu kandung Steven.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment