aku masih ingat,,
Pertengahan Juli 2010 – hari dimulainya senyumku yang sudah beberapa bulan lalu lenyap dibibirku
Rasanya baru kemarin aku menunggumu di stasiun gambir untuk pergi bersamamu ke kota kembang.. memperhatikan detak jam dengan resah sambil sesekali menghubungimu untuk memastikan kamu datang tepat pada waktunya..yang dengan lembut selalu kamu jawab setiap panggilanku dan memintaku menunggu. Sebentar lagi.
Rasanya baru kemarin malam juga kamu berbaring santai disampingku, sembari ngobrol dengan ku yang kala itu duduk dan mulai sibuk dengan cerita dari sebuah novel yang sengaja kau berikan untukku..
Rasanya baru kemarin kita menelusuri tepian jalan yang masih kental beraromakan pedesaan, sambil sesekali aku merengek manja untuk memintamu berhenti di sebuah depot es kelapa muda untuk sekedar merasakan kesegarannya.
Rasanya baru kemarin kamu menyuruhku turun menemuimu dan bertanya “ mau sarapan apa kita?”rasanya baru kemarin juga kita duduk di depan sebuah mesjid dan berbincang bincang mengenai rencana masa depan kita masing masing, dan aku tersenyum geli menyadari pembicaraan kita yang mulai terdengar aneh itu..(semoga malaikat tak menertawakan kita juga)
dan rasanya semua itu berlangsung begitu cepat hingga pagi itu,, di gerbang itu lagi aku harus melepasmu… melepas kepergianmu.. dan menyadari entah kapan lagi kesempatan ini terulang?? 2 hari 1 malam untuk jangka waktu yang tak terbatas…
Dengan langkah yang sangat ku paksakan aku mengikutimu berjalan ke gerbang itu.. gerbang yang selalu menjadi sebuah saksi bisu perpisahan,,rasanya aku enggan menyaksikan kembali punggungmu menjauh dibalik mobil itu.. ah,,aku benci perpisahan.. karnanya aku sengaja menghampiri kucing yang duduk tak jauh dari situ dan berharap waktu berjalan lambat, atau berhenti saja. Biar perpisahan ini tak perlu lagi terjadi,
Suara panggilanmu menyadarkanku,, bahwa taksi yang kau pesan tlah siap membawamu pergi hari itu,, ku kuatkan diriku menatap matamu.. “ aku pulang ya… jaga diri baik baik disini..” katamu..Hanya Sebuah anggukan yang mewakili semua jawabanku,, karna aku tak kuasa lagi menahan air mata yang siap meluncur saat ku membuka mulut..
“mau ikut ke bandara??” tawar mu saat mengetahui aku belum siap melepaskanmu.. “gak mau,, ntar aku nangis,,,” jawabku jujur.. yang mengundang senyum penuh arti dibibirmu.. “ cengeng!!” ledekmu seraya tertawa lebar… “ biarin.. udah sana pergii,,,ntr telat,,,” ucapku tak lupa dengan ekspresi bibir yang siap dikuncir seraya menutup pintu taxi dan melambaikan tangan..
Ya,,, di gerbang itu aku melepasmu… diiringi air mata disertakan dengan harapan yang sama,, suatu saat kau datang menemuiku lagi…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment