Sunday, May 29, 2011

CERPEN : siapa bilang sudah terlambat by fallon

Siapa bilang sudah terlambat????Sewaktu kecil Vivi sempat bercita-cita menjadi seorang reporter. Vivi bisa senyum-senyum sendiri ketika dia membayangkan duduk di depan kamera membacakan berita di sebuah stasiun televisi dengan penampilan yang menarik, make up yang cantik, dandanan yang rapi, serta pakaian yang elegan. Tidak hanya itu, hal yang paling membuat Vivi ingin menjadi reporter dan tampil di tv adalah kedua orangtuanya. Dia ingin orangtuanya bisa terus melepas rindu dengan melihat Vivi tampil dilayar kaca sambil membaca berita dengan suaranya yang tegas dan lugas. Vivi juga sangat yakin kalau menjadi seorang reporter merupakan profesi yang tepat buat Vivi yang ge

CERPEN : Setetes air langit by fallon

Sore itu,mendung terlihat lebih kelabu  dari biasanya.Aku mendengarkan penjelasan guru Les Bahasa Asingku sambil menatap jengkel ke luar jendela.Hujan…Aku benci hujan. Aku benci saat aku harus mendengar gemericik air jatuh dari langit. Rasanya,hujan selalu menyebalkan bagiku.Aku terpejam sesaat,merasakan dinginnya udara. Daun jendela disebelah tempatku duduk sepertinya sengaja dibuka,membiarkan angin dari luar masuk kedalam ruangan yang sebenarnya sudah ber AC. Kembali aku menatap nanar keluar jendela. Ya,hujan memang selalu menyiksaku. Menyiksa dan memaksa

CERPEN : Danau itu Meneduhkan Ku by fallon

  Akhir-akhir ini SMK NU ghofarona gempar!!! Selidik punya selidik ternyata ada murid baru di sekolah ini. Namanya langsung meroket bak artis yang lagi naik daun. Dalam hitungan hari dia menjadi primadona di kelas. Sebut aja namanya Nia
Kenapa ya? Cantik? Bukan! Pinter? Juga bukan! Ternyata gara-gara cowok!!! Yup'z dia lagsung dikejar-kejar cowok populer di sekolah ini. Sebut saja Kahfi namanya. Dan yang mnghebohkan lg,

CERPEN : Hidupku Itu Bukuku by fallon

“Heh kalian berdua cepat maju kedepan! saya lihat dari tadi kalian bergurau sendiri”, mereka berdua pun beranjak meninggalkan bangku dan menuju depan pintu. “Sudah kalian berdiri didepan pintu saja” suara itu kembali terdengar menggelegar, menyambar seisi ruangan itu. Moncong-moncong mulut yang dari tadi memuntahkan pluru tawa seolah berhenti tersumbat oleh dinding yang tebal. Suara itu kembali muncul dengan intonasi yang tidak kalah keras, “lihatlah bocah-bocah tengik didepan kalian (sembari menunjuk kearah mereka) dia sudah jarang mengikuti pelajaran saya, tidak pernah mengerjakan tugas, dan sering bergurau didalam kelas. Apa kalian mau seperti mereka?” terdengar suara sayup-sayup “tidak pak”. Sudah mari kita lanjutkan bab ini, biarlah mereka berdiri didepan sana sampai bel

cerpen - Mata Hati Cinta by fallon

Cinta gadis usia 18 tahun itu berlari mengejar bis, Ahhh untung aja gak ketinggalan bis lagi, gara- gara Mang Ujang nich, sebel…”gerutu Cinta, Cinta yang lagi. Cinta hampir aja terlambat ke kampus, sebentar lagi dosen killer mata kuliah SDM akan masuk kelas, dan Cinta gak mau terlambat lagi, Cinta pun lari di koridor kampus tiba- tiba, “Aduhhh…kalo jalan pake mata dong, ahhhhh….”terriak Cinta, “Sorry,Sorry…gue buru- buru.”Ujar cowok itu, “Eh…lo harus minta maaf ma gue….”teriak Cinta, tapi cowok itu terus berlari.“Gila kali tuch cowok, lari- lari di koridor, mana dia gak liat gue lagi.”omel Cinta sama sahabatnya Mikha, “Sabar….lo tuch emosian banget sich….”Ujar Mikha, “Ya iyalah….gimana gue gak emosi coba

Saturday, May 28, 2011

CERPEN : pergilah jingga... kamu berhak bahagia by fallon

aku masih ingat,,
Pertengahan Juli 2010 – hari dimulainya senyumku yang sudah beberapa bulan lalu lenyap dibibirku
Rasanya baru kemarin aku menunggumu di stasiun gambir untuk pergi bersamamu ke kota kembang.. memperhatikan detak jam dengan resah sambil sesekali menghubungimu untuk memastikan kamu datang tepat pada waktunya..yang dengan lembut selalu kamu jawab setiap panggilanku dan memintaku menunggu. Sebentar lagi.

CERPEN : Catatan kecil tentang Pangeran Senja by fallon

Kusandarkan tubuhku pada kursi tua di teras rumah, sambil meneguk sedikit demi sedikit kopiku yang masih mengepulkan uap panas. Mataku tertuju pada langit sore yang membentang indah dihadapanku. Catatan kecilku yang kubiarkan tetap terbuka, perlahan melambai tertiup angin dan memperlihatkan halaman-halaman selanjutnya.                “sejak kapan kau menyukai senja?” aku terkejut mendengar suara ibu yang tiba-tiba saja berada didekatku. Terdengar suara derit kursi disampingku ketika ibu

CERPEN : Flowers by fallon

 A tiny plant can change her life......

**
 Bekerja di sini memang bukan yg terbaik. Tapi, cukup memuaskan. Kau bisa melihat beberapa orang mengambil setangkai atau bouquet yang indah untuk seseorang. Hal yg kulakukan disini adalah melayani dgn senyuman dan mereka membayarku.

CERPEN : cantik bukan segalanya! by fallon

“ah…sialan! Gue telat!” Rhin mengambil tas nya dan segera berlari menuju lift. “makanya…jangan kebanyakan begadang!” ujar Rizka. Manager Rhin. Sesampainya didalam lift itu,Rhin menemukan dua orang lelaki berbadan tinggi,dan berwajah tampan. Rhin mengernyitkan keningnya. Nampaknya wajah orang-orang ini tak asing baginya. Rhin mengabaikan pikirannya. Ia tak mau larut dalam pikirannya sendiri sehingga ia lupa bahwa seharusnya sekarang ia telah berada di lokasi syuting. Rhin merogoh saku celananya. Ia sedang mencari-cari i-pod kesayangannya.

CERPEN : mata hati cinta by fallon

Cinta gadis usia 18 tahun itu berlari mengejar bis, Ahhh untung aja gak ketinggalan bis lagi, gara- gara Mang Ujang nich, sebel…”gerutu Cinta, Cinta yang lagi. Cinta hampir aja terlambat ke kampus, sebentar lagi dosen killer mata kuliah SDM akan masuk kelas, dan Cinta gak mau terlambat lagi, Cinta pun lari di koridor kampus tiba- tiba, “Aduhhh…kalo jalan pake mata dong, ahhhhh….”terriak Cinta, “Sorry,Sorry…gue buru- buru.”Ujar cowok itu, “Eh…lo harus minta maaf ma gue….”teriak Cinta, tapi cowok itu terus