Saturday, July 9, 2011

satu kata itu sudah di mulai III by fallon

Reno melihat wajahku yang muram, ia mengangkat kepalanya atas-atas seolah ia ingin dikasihani atas nama kasih sayang seoranganak kecil. Ya aku lagi-lagi harus menahan amarahku pada dona ibu reno karena tante yangakrab denganku adalah tante cerewet minta ampun, kalau kudengar omongan demi omongan seolah mau pecah gendang telingaku. Aku sudah kesal dengan semua tingkah lakunya.
Akupun kemudian berdiri dan keluar dengan penuh kepenatan.

satu kata itu sudah di mulai II by fallon

setengah mati……….edan
sambil menyimpan tas dan meminum air seolah sedang kesurupan ia menepak punggungku sambil menceritakan pengalaman yang barusan ia peroleh dengan pacar barunya.. hah benar-benar pusing, tiap suaranya mennyeretku pada perempuan yang sampai saat ini tak terlihat batang hidungnya. Lagi-lagi aku harus mendengarkan setiap ocehannya. Hingga ketika dia terus memnual aku menghentikannya. Baru saja si tuti kuusir dengan nada menangis ia pergi. Sudah aku sudah muak dengan omonganmu. Bisa diam kan hanya sebentar dan kau tak kusuruh pegi baginya aku bias keheningan
Daru adalah kepenokan reno yang umurnya masih kecil. Ia berteriak dan menagis diujung pintu sambil membawa seonggok daging ayam yang sengaja ibunya simpan. Si daru sambil laridan akhirnya tersungkur pada tembok rumah yang dipinggir ia menjerit dengan nada ketakutan..

satu kata itu sudah di mulai by fallon

Satu kata itu sudah dimulai, dari ucapan bibir bukan pelanturan, hanya sekedar kepercayaan dan ulah keberanianku menuturkan hati pada seseorang. Deretan kata yang aku rencanakan adalah deretan bebukitan yang engkau lihat ketika menyegajakan diri menengok sisi pegunungan ketika sore hari,
tapi bagaimana mungkin orang yang dimajinasikanku itu adalah sumber dari akar keresahanku dan dia sebagai lamunanku itu tak kutemukan juga sosoknya untuk muncul dari tempat persembunyiaanya. Pernah muncul namun sambil membawa pecut dan perlahan mencambuk kucing sampai mati. Hingga aku larimelihat kekejaman yang diperlakukan.
Aku bahkan bukan mengelak mengahadapinya.

teruntuk kawanku by fallon

aku memandang lurus ke depan
gelap, hitam
aku menoleh ke kanan
gelap, hitam
aku menoleh ke kiri
gelap, hitam
tak tahukah kau aku bosan?
tak tahukah kau aku jenuh?
tak tahukah kau aku tak suka?
jika kau tahu,
mengapa tak kau berikan warna?
jika kau tahu,
mengapa tak kau berikan cahaya?

menutup malam by fallon

Kukirim kisah yg membuatmu tersenyum tuk menutup malam ini.
Esok masih ada hari cerah penuh Rahmah
Airmataku terjatuh beberapa butir,,
Kuanggap sebagai tanda rasa tulus dariku..
meskipun rasa tulus, sesungguhnya tak nampak dengan mata lahiriyah..

sebuah pena dari surga by fallon

Ketika orang lain terlelap dari bingar dunia
Aku membuka mata
Mencari setangkai kertas dari teras surga
Mengalun pena merangkai kata demi kata
Mengambar rindu menjadi irama
Melukis rantai damba membentuk nada
Sungguh tenang cinta, seolah tak pernah lahir derita
Kini kau berlari ke timur
Merangkai bunga ilmu di sebuah tanah subur
Dan kini kau bergumam dengan dunia barumu
Berirama dengan dawai jalanmu
Andai kau sadar sayang tentang rindu yang menggebu
Mengumpul sesak dari sesuatu yang bisu
Sayang. . .
Apa salah hati yang kering ini merindu??

ku ingin terbang by fallon

ku ingin terbang
menuju sang mega
ingin terbang
ketempat tertinggi
ku ingin terbang
melintasi dunia
ingin terbang
hanya bersamamu
walau diriku dan dirimu
terpisah terlalu jauh
namun ku slalu merasakan
diriku berada disisimu
perhatianmu
melelehkan hatimu yang membeku
ku akan

malam 1/4 senja by fallon

sungguh jika nanti senja mulai mengikis
jangan pernah biarkan aku tertepis
aku hanya ingin meragu tentang matahri yang terbenam
sedia kalakah yang akan diulang besok
semoga...