Friday, June 17, 2011

cerpen - air mata clarissa bag 3 by fallon (kesedihan menjadi insirasi)

"Masa udah hampir 2 bulan jalan belum ada omongan apa-apa?, Kamu ga bisa ngomong samadia??, biar Aku aja deh nanti yang bilang..." Radit terlihat tidak sabar. Ia ingin cepat-cepat memiliki Clarissa seutuhnya. dengan cepat Clarissa menjawab "jangan!! biar Aku nanti yangbilang sama Steven. besok Aku sama Dia ketemu"
"Oya??, dimana??, Aku boleh ikut??" Radit terlihat antusias. Clarissa kembali tergagap."Itu... uhm... di rumah, Kamu ga usah ikut. Aku ga mau sampe ada apa-apa nantinya"
Radit menatap Clarissa dalam-dalam. "yakin Kamu bisa ngomong sendiri sama Dia?, tapi ga pake lama kan??"
Clarissa Mengangguk pelan. Ia hanya sanggup menahan tangis didalam hatinya.
Besok Ia akan berbicara pada Steven untuk terakhir kalinya.
Hari ini Clarissa bersiap-siap menunggu kedatangan Steven. Ia terlihat gugup. wajah manisnya sedikit tegang. beberapa kali Clarissabolak-balik ke teras depan rumahnya menunggupintu pagar rumahnya dibuka Steven.
Tak lama Steven muncul didepan pintu rumahnya sambil membawa seikat bunga, dan sebuah bingkisan untuk Clarissa.
"Hay Cantik... lagi ngelamunin apa??" Steven mengecup kening Clarissa dengan lembut. sedikitpelukan Ia lakukan untuk menghilangkan rasa rindunya pada Clarissa.
"Emm... hay Steve... sini duduk..., Aku mau bicara sama kamu..." Clarissa melepaskan pelukan Steven dan menariknya untuk duduk disebelahnya.
"Kelihatannya serius..., ada apa?", Steven duduk sambil menaruh bucket bunga dan bingkisan yangIa bawa dihadapan Clarissa. "apaini Steve?, ada yang spesial?" Steven hanya tersenyum dan memainkan rambut gadis kesayangannya. "buatkuyang spesial cuma kamu..." Ujarnya lembut. Clarissa semakin tertunduk.
"Gini Steve..." Clarissa mulai berbicara."Uhm... mulai sekarang..." Ia menelan ludahnya. kata-kata yang sudah Ia siapkan tersangkut ditenggorokannya. Ia tidak sanggup menatap wajah Steven yang sudah lama memberikan hari-hari indah dan kenangan manis dihatinya. Air mata Clarissa mulai menetes. Steven terdiam dan mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

No comments:

Post a Comment