Saturday, May 28, 2011

CERPEN : mata hati cinta by fallon

Cinta gadis usia 18 tahun itu berlari mengejar bis, Ahhh untung aja gak ketinggalan bis lagi, gara- gara Mang Ujang nich, sebel…”gerutu Cinta, Cinta yang lagi. Cinta hampir aja terlambat ke kampus, sebentar lagi dosen killer mata kuliah SDM akan masuk kelas, dan Cinta gak mau terlambat lagi, Cinta pun lari di koridor kampus tiba- tiba, “Aduhhh…kalo jalan pake mata dong, ahhhhh….”terriak Cinta, “Sorry,Sorry…gue buru- buru.”Ujar cowok itu, “Eh…lo harus minta maaf ma gue….”teriak Cinta, tapi cowok itu terus
berlari.“Gila kali tuch cowok, lari- lari di koridor, mana dia gak liat gue lagi.”omel Cinta sama sahabatnya Mikha, “Sabar….lo tuch emosian banget sich….”Ujar Mikha, “Ya iyalah….gimana gue gak emosi coba,tuch cowok asal lari aja, hampir aja gue jatuh.coba kalo gue jatuh, mau taruh dimana muka gue?”Cinta masih emosi.”Cinta…..Cinta…lo tuch ya, semua orang lo ajakin ribut, gimana bisa ada cowok yang suka ma lo??”Ujar Mikha, “Gue gak perlu cowok.”Ujar Cinta, “Yakin????”Tanya Mikha”Ya iyalah….”ujar Cinta, “Wajar sich lo ngomong gitu, mana ada coba cowok yang mau sama cewek yang emosinya tingkat tinggi kayak lo.”Ujar Mikha, Cinta diam saja gak perduli.Pulang dari kampus, Cinta ngajak Mikha ke Mall, “Mikha, ke Mall yuk…gue malas di rumah.”Ajak Cinta, “OK, lo yang bayarin gue kan???”ujar Mikha, “Enak aja lo…”Ujar Cinta sambil tertawa.”Siallll…mana jalanan macet lagi…kacau.”Cinta kembali ngomel, “Cinta….Cinta… ya wajar lah, ini kan jam makan siang, jadi wajar aja kalo kemacetan terjadi di jalan menuju resto, gimana sich lo?”Ujar Mikha , “Iya tapi kan…”Ucapan Cinta berhenti ketika ada seorang ibu dan anak kecil mengetuk kaca mobil Cinta, “Non…minta sedekahnya non….”ujar pengemis itu,Cinta membuka kaca mobilnya, “Apa?gue gak salah denger?badan lo sehat gini minta – minta lagi, sana kerja.dasar pemalas.”Maki Cinta pada pengemis itu, pengemis itu pun pergi, “Cinta…lo apa- apaan sich?kalo lo gak mau kasih duit ke tu pengemis, ya udah gak usah lo ngomong kayak begitu.”Ujar Mikha, “Biarin, emang dasar tuch orang pemalas.”Ujar Cinta santai, “Cinta…Cinta…”Ujar Mikha, Cinta gak perduli, “Dah sampe, yuk turun.”Ujar Cinta, mereka pun makan siang bareng.Selagi asyik- asyik makan, Mata Cinta tertuju sama cowok yang tadi menabraknya di koridor kampus, “Tuch cowok kan yang nabrak gue di koridor.”Ujar Cinta sama Mikha, Lo yakin?ntar lo salah orang lagi?”Tanya Mikha, “Enggak, mata gue masih normal koq, ntar ya gue samperin dia dulu.”Ujar Cinta.Cinta menghampiri cowok yang duduk di meja 18 itu, ‘Eh…lo yang nabrak gue tadi pagi kan?Ujar Cinta sama cowok yang lagi makan Bakmi, Karena terkejut bakmi yang dimakan sama tuch cowok tumpah mengenai baju Cinta, “Eh…apa-apaan sich lo?gak sopan lo ya….2 kali lo buat gue kesel hari ini, awas lo besok.”maki Cinta, “Mikha, yuk pulang…gue gak mood makan disini.”ujarCinta sewot, “Ada apa sich ni?”Tanya Mikha, Cinta gak menjawab, “Gue gak anter lo pulang ya…Gue balik duluan, Daa…”Ujar Cinta, Mikha bingung melihat tingkah sahabatnya itu.Cinta sampai di rumah, Mama menyambutnya dengan hangat, “Cinta…gimana hari ini di kampus?”Tanya Mama, “Buruk ma..”Jawab Cinta, “Hati kamu gak enak ya?”Tanya Mama, “Ya…gitu dech…”Ujar Cinta, “Kamu mau gak ikut Mama ke panti asuhan, Mama mau berbagi sama mereka.”ajak Mama, “Berbagi ma?sedekah kali?”Tanya Cinta, “Terserah kamu mau nyebutnya apa, kamu mau ikut gak?Mama pengen kenalin kamu ke mereka.”ujar Mama, “Enggak ah Ma.Mama kan tahu aku gak suka ketemu orang seperti mereka, besok- besok pasti mama juga mau sedekah ke lingkungan perkumuhan itu lagi kan?enggak..sampai kapan pun Cinta gak mau, Gak level Cinta pergi kesana Ma…Cinta gak mau, kecuali kalo Mama ngajak Cinta ke pesta atau ke mall, baru Cinta pergi, Dahh Mama..Cinta tidur dulu ya…”Ujar Cinta sambil menutup pintu kamarnya.Mama hanya menggeleng, “Cinta…..Cinta….”Batin Mama.Mama Cinta sering sekali mengadakan bakti sosial, Mama juga selalu menyebut nama anak kesayangannya itu setiap kali dia bercerita tentang keluarga kecilnya sama anak- anak dan orang- orang tidak mampu,Setiap ada orang yang bertanya tentang Cinta, Mama selalu bilang kalau anak kesayangannya sedang sibuk, dan hanya bisa diwakili olehnya, Mama Cinta memang ingin menghibur hatinya sendiri, dia sebernaranya gak ingin Cinta jadi anak yang sombong seperti sekarang ini, tapi Mama gak bisa berbuat apa- apa, Mama hanya bisa berharap dan berdoa agar prilaku Cinta berubah.Cinta lulus ujian semester jadi pihak kampus mengajak para mahasiswanya untuk liburan selama seminggu di puncak,Cinta yang dapat peringkat  nilaiterbaik tentu saja senang karena dia bisa liburan sama teman dan sahabat- sahabatnya, Cinta pun sampai di rumah, “Mama…….”panggil Cinta, “Mama di dapur.”teriak Mama dari dapur, “Mama ngapain sich?emang ada acara apa?koq masak makanan banyak gini? Oh ya, Bi Minah mana?Koq dia gak bantuin mama di dapur?”Tanya Cinta, “Cinta…anak bi Minah kecelakaan, sekarang bi Minah di rumah sakit, jadi mama bantuin Bi Minah selama seminggu, kasian kalo dia mesti masak makanan di rumah, sekali- kali mama mau menggantikan tugas bi Minah.”Ujar Mama, “Duhhh…si Mama merepotkan diri sendiri.Kasih aja bi Minah uang untuk belanja kebutuhan dia sehari- hari,gak perlu di bantuin gitu kali?Mama kan majikannya?Gak pantas Ma…”Ujar Cinta, “Cinta…cinta.kamu koq gak ada empati sedikit aja buat bi Minah?”Tanya Mama, “Aduh ma..gak penting dia kan Cuma pembantu gak penting.”Ujar Cinta, “Cinta…kamu semakin lama koq semakin gak menghargai orang tua sich?biar bagaimanapun Bi Minah itu udah Mama anggap keluarga, apa lagi dia bekerja disini sebelum kamu lahir, ngerti kamu?”Emosi Mama mulai tinggi melihat tingkah anak gadis nya itu, “Whatever…..”Ujar Cinta sambil masuk ke kamarnya.Hari yang dinanti Cinta pun tiba, hari ini dia akan liburan ke puncak selama seminggu, pihak kampus sudah memberikan kegiatan untuk para mahasiswanya yaitu bakti social di desa, mereka semua akan belajar menanam padi di sawah, berkebun, memancing,serta bagi- bagi sembako di hari terakhir, yang pasti kegiatan mereka jauh dari kegiatan mereka sehari- hari di kota.Cinta yang mengetahui kegiatan itu, langsung nolak, apalagi waktu Cinta dengar ada bakti sosial, Cinta udah ngerasa malas aja, “Dasar, orang- orang desa, maunya dikasih…melulu, bukannya kerja sana.”Batin Cinta.”Hey..koq melamun?yuk bantu aku angkat sayur- sayur ini.”Ujar Devan, Cinta terkejut melihat cowok di depannya, cowok yang nabrak dia di koridor kampus”Gak koq, gue gak melamun, ujar Cinta,  itu, “Eh, kita belom kenalan kan?aneh ya..udah 2 tahun kita satu kampus malah  baru kenalan, “Gue Devan, Lo?”Tanya Devan, “Gue…Cinta.”Ujar Cinta, “Cinta..nama lo bagus ya…gak sia- sia nyokap lo ngasih nama lo Cinta.”Ujar Devan, “Maksudnya?”Tanya Cinta, “Jiwa sosial  lo tinggi, gue seneng ma cewek yang berjiwa sosial tinggi, memperhatikan orang- orang di sekitar kita yang gak mampu, makanya gue seneng pihak kampus ngadakan acara seperti ini, jadi kita bisa tahu kegiatan mereka, di kota udah jarang kita lihat sawah, sungai, batu- batu besar, yang ada malah gedung- gedung pencakar langit, iya kan?”Ujar Devan, “Ehmmm…Devan lo udah punya pacar belom?”Cinta memberanikan diri untuk bertanya, “Ehmm…belom, tapi kalo ada yang cocok gak bakal gue tolak.”Ujar Devan, “Emang tipe lo kayak apa sich?Tanya Cinta lagi, “Ehmmm…yang pasti baik, dan gue seneng sama cewek yang jiwa sosial tinggi kayak gue, gak takut kotor, dan gak segan bantu sesama.Gue paling illfeel ma cewek pelit, dan sombong,apalagi kalo dia hanya bisa ngandelin uang ortu.”Ujar Devan, Deggg….”Kalo gitu gue gak bakal ada harapan secara gue…”batin Cinta, Tiba- tiba Cinta jatuh ke sungai, “Cinta………………”teriak Devan,.Karena Devan gak bisa berenang, Devan pun minta tolong sama warga desa untuk membantu menyelamatkan Cinta, Cinta yang bisa berenang mencoba berusaha untuk menggerakkan kakinya, Sial kaki Cinta tiba- tiba keram , “Toloooong……..”teriak Cinta, Warga desa langsung berhamburan ke lokasi, beberapa warga lompat ke sungai untuk membantu Cinta, tapi karena arus sungai yang deras membuat mereka kehilangan jejak Cinta, tiba- tiba, Dugg…Kepala Cinta terbentur batu sungai.Malam semakin larut, tapi Cinta belum juga di temukan, guru,dan teman- teman Cinta termasuk Devan mencoba mencari Cinta, tapi sayang karena sampai pagi ini pun mereka belum juga menemukan Cinta.Sementara itu, Cinta terbaring lemah di tempat tidur, “Aku dimana?”Tanya Cinta, Tenang Non…Non Cinta gak apa- apa kan?”Tanya seorang perempuan setengah baya, “Bi Minah…”panggil Cinta lemah, “Iya non,ini Bi Minah.Non Cinta gak apa- apa kan?Bibi telepon ibu dulu ya, kasih kabar ke ibu kalo non Cinta..”Ujar Bi Minah, “Gak usah bi..Cinta gak apa- apa koq.Bi, di desa ini sering mati lampu ya?”Tanya Cinta, “Dulu sich iya Non, sekarang semenjak masuk listrik, jadi udah terang kami udah bisa pake lampu, gak pake petromak lagi.”Ujar Bi Minah, “Emang kenapa non?”Tanya Bi Minah, “Kalo gitu, hidupin lampunya dong bi…Cinta gak suka gelap- gelapan kayak gini, di rumah Cinta juga gak pernah tidur matikan lampu”Ujar Cinta, Bi Minah bingung melihat Cinta, “Tapi Non….”Ujar Bi Minah, “Udah Bi…hidupin lampunya dong…Cinta gak suka gelap bi…”Ujar Cinta, “Non, ini udah bibi hidupkan lampunya.”Ujar Bi Minah, “Bibi gak usah main- main dech..aku gak suka bercanda.”Ujar Cinta, “Non, bibi gak main- main.Non lihat bibi kan?”Tanya Bi Minah, Cinta menggeleng, Bi Minah mengambil senter dan menghidupkan senternya, “Ini senter non,non Cinta lihat kan?”Tanya Bi Minah, Cinta menggeleng, “Aku gak bisa lihat apa- apa bi….”Teriak Cinta.Orang tua Cinta langsung ke rumah Bi Minah, setelah Bi Minah menelepon keluarga Cinta, dan langsung membawa Cinta ke Rumah sakit besar, “Gimana anak saya dokter?”Tanya Mama, “Kepala Cinta terbentur benda keras, dan itu menyebabkan Cinta mengalami kebutaan, tapi saya rasa ini hanya sementara, saya akan berikan obat untuk Cinta, dan kita harus menjalani beberapa pemeriksaan pada mata Cinta.”Ujar Dokter.Sebulan sudah Cinta mengalami perawatan, tapi belum ada hasilnya, orang tua Cinta sudah pasrah melihat kondisi anak semata wayangnya itu. Cinta duduk di teras di temani Bi Minah, tiba- tiba, “Assalamualaikum….Permisi…minta sedekah non….anak saya 2 hari belom makan, kasihan non….”Ujar Pengemis itu, Cinta berjalan mencoba mendekati pengemis itu, tapi karena Cinta tidak bisa melihat, dia jatuh, Bi Minah langsung menolong Cinta, “Masuk bu…duduk dulu ya…”Ujar Cinta sama pengemis itu, “Bi Minah, tolong ambil uang di dompet Cinta ya..sekalian kasih makanan Cinta di kulkas, ya bi..”Ujar Cinta, Bi Minah bingung mendengar kata- kata majikannya itu, “Iiiya non..”Ujar Bi Minah, Bi Minah pun kembali ke teras, “Ini Non, “Ujar Bi Minah, “Bu…ini uang untuk ibu, ini makanan buat anak ibu, dan ini ada sepiring nasi buat ibu, terima ya?”ujar Cinta, “Makasih nak….”Ujar pengemis itu.Mama dan Bi Minah bingung melihat perubahan sifat Cinta, tapi mereka bersyukur, terutama Mama.Mama sedang asyik nonton TV, Cinta datang menghampiri Mama, “Ma, lagi apa?”Tanya Cinta, “Mama nonton TV nak, ada bakti sosial di daerah kumuh.”Ujar Mama. “Ma, kapan mama ngadain Bakti Sosial lagi?”Tanya Cinta, “Kenapa nak?”Tanya Mama, “Cinta mau ikut Ma…Cinta juga ingin berbagi sama saudara- saudara Cinta yang gak mampu.”Ujar Cinta, “Kamu yakin?bukannya dulu kamu…”Ujar Mama bingung, “Ma..Maafin Cinta ya, dulu Cinta sombong dan gak pernah perduli sama orang- orang gak mampu.”Ujar Cinta, Mama terharu mendengar pengakuan anak gadisnya itu, “Mama maafin Cinta, Mama bangga sama Cinta.”Ujar Mama sambil mencium kening anak gadisnya itu.Hari yang di tunggu- tunggu oleh Cinta dan Mamanya pun tiba, Cinta dan Mamanya mengadakan acara Bakti Sosial, Cinta dengan semangat membantu mama membagi- bagikan sembako sama orang- orang gak mampu, “Aduuhh…”tiba- tiba Cinta terjatuh, semua orang yang ada di acara Bakti Sosial panik melihat Cinta yang terjatuh, “Kamu gak apa- apa nak?”Tanya Mama, “Gak apa- apa Ma. Cinta terlalu bersemangat.”Ujar Cinta.Hari ini Cinta ke rumah sakit untuk memeriksa matanya, “Gimana mata anak saya dokter?”Tanya Mama, “Kita bisa mengadakan operasi mata, karena kita sudah mendapat donor mata.Kita tinggal menunggu kesiapan Cinta untuk di operasi”Ujar Dokter, “Cinta, kamu siap di operasi nak?”Tanya Mama, Cinta menggeleng.”Kenapa?tanya Mama, “Ma….Allah memang menutup dan membutakan mata Cinta, tapi enggak buat mata hati Cinta, Ma..Cinta lebih merasa bahagia kalau mata hati Cinta bisa melihat dan merasakan penderitaan orang- orang di sekitar Cinta, Cinta gak mau kembali seperti cinta yang dulu, Cinta yang egois dan sombong.”Ujar Cinta.”Tapi nak…”Ujar Mama, “Ma…mama percaya dan sayang Cinta kan?”Mama mengangguk, “Ma..jawab dong?”Tanya Cinta, “Iya nak mama percaya dan sayang Cinta.”Ujar Mama, “Kalo gitu biarin mata cinta buta dan gak bisa melihat, tapi Cinta bisa melihat kesusahan orang- orang di sekitar Cinta dengan mata hati Cinta.”Ujar Cinta, Mama memeluk anak gadisnya itu.Tiba- tiba, “Tante..gimana keadan Cinta?”Tanya seseorang, “Devan….”teriak Cinta, “Koq kamu tahu ini aku.”Tanya Devan, “Ya tahu lah…’’Ujar Cinta, “Tante tinggal kalian dulu ya.”ujar Mama Cinta, “Gimana keadaan kamu?”Tanya Devan, “Kamu bisa lihat sendiri kan?aku buta.”ujar Cinta. “Cinta ini bunga untuk kamu.aku senang kamu berubah, gak sombong lagi kayak dulu.”ujar Devan, “Kamu, menghina aku ya?’”Cinta pura- pura ngambek, “Maaf….”Ujar Devan sambil memegan tangan Cinta, “Ehmm…Cinta sebenarnya aku….aku minta maaf karena gak bisa nolongin kamu waktu kamu jatuh ke sungai, aku gak bisa berenang.Tapi sekarang aku lagi belajar berenang 3x seminggu.”Ujar Devan,”Kenapa tiba- tiba sekarang kamu belajar berenang?”Tanya Cinta, “Aku gak mau kejadian kemarin terulang lagi, aku gak bisa nolongin kamu, padahal kamu membutuhkan pertolongan aku, aku mau jagain kamu Cinta, Kamu mau jadi pacar ku kan?”Tanya Devan.”Kamu nembak aku nich ceritanya?Tanya Cinta, “Iya, gimana mau gak?”Tanya Devan, “Aku buta loch Devan, apa kamu gak malu punya pacar buta?”Tanya Cinta, “Kenapa mesti malu? Aku lebih senang dengan gadis yang buta matanya dari pada gadis yang buta mata hatinya.”Ujar Devan, “Ya udah kalo kamu gak malu punya pacar buta, aku mau jadi pacar kamu.”Ujar Cinta, “Serius?”Tanya Devan, Cinta mengangguk.Mama yang melihat kejadian itu di luar kamar menyeka air matanya, “Terima kasih Ya Allah….Engkau telah menutup mata Cinta tapi Engkau juga membuka mata hati Cinta, Anakku.”Ujar Mama dalam hati.

No comments:

Post a Comment