setengah mati……….edan
sambil menyimpan tas dan meminum air seolah sedang kesurupan ia menepak punggungku sambil menceritakan pengalaman yang barusan ia peroleh dengan pacar barunya.. hah benar-benar pusing, tiap suaranya mennyeretku pada perempuan yang sampai saat ini tak terlihat batang hidungnya. Lagi-lagi aku harus mendengarkan setiap ocehannya. Hingga ketika dia terus memnual aku menghentikannya. Baru saja si tuti kuusir dengan nada menangis ia pergi. Sudah aku sudah muak dengan omonganmu. Bisa diam kan hanya sebentar dan kau tak kusuruh pegi baginya aku bias keheningan
Daru adalah kepenokan reno yang umurnya masih kecil. Ia berteriak dan menagis diujung pintu sambil membawa seonggok daging ayam yang sengaja ibunya simpan. Si daru sambil laridan akhirnya tersungkur pada tembok rumah yang dipinggir ia menjerit dengan nada ketakutan.. ya sudah seharusnya iapun harus sadarkan diri pada kemauannya yang sudah mulai dewasa. Ia mulai berbicara atas kemauannya dan kemauan orang disekelilingnya. Yang ia duga bahwa perjumpaan dengan banyak orang yang mengajarinya untuk berlatih dan memulai kehidupannya telah ia sadari.
Sireno seolah sempoyongan dan kulihat ia berdarah seluruh tubuhnya. Ia menangis dan bercerita padaku tentang pukulan yang diberikan ibunya beberapa kali mengenai kepalanya hingga ia pun harus menerimanya dengan pasrah. Kalau bermodal diri untuk berkelahi terasa sulit bukan sekedar keberanianuntuk berkelahi tapi juga yang ia hadapi adalah seorang ibu yang ia rasa sangat berjasa bagi diri dan jiwanya. Aku seolah sudah menyangsikan kalau dia berkelahi dengan ibunyaitu berakhir dengan kemenangan.
Hah sudah saja ia harus diam dan duduk atas nama otoritas keluarga. Ia harus menhakimi dirinya atas seluruh ulahnya, ia harus mengabdikan dirinya pada kehidupannya. Tapi ada sesutu yang reno anggap salah dalam perilaku ibunya tapi anak sekecil ini tak mampu membuka dan menelusuri dimana dan harus bagaimana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment